The
Comparative Approach : Theory and Method
Dalam bab ini kita akan menguraikan hal-hal penting
dengan mendiskusikan hubungan antara teori dan metode seperti yang dibahas
dengan mengacu pada Perbandingan pendekatan
perbandingan.
Metode penelitian sangat
berhubungan dengan prosedur, teknik, alat, serta desain
penelitian yang digunakan. Desain
penelitian harus cocok dengan
pendekatan penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik,
serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode
penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu
menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:
1. Urutan kerja atau prosedur apa yang
harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian?
2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan
digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang
akan digunakan dalam menganalisis data?
3. Bagaimana melaksanakan penelitian
tersebut?
Jawaban
atas ketiga pertanyaan tersebut memberi peneliti urutan-urutan pekerjaan yang
terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk
mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui
kemajuan (proses) penelitian. Metode penelitian
menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah
yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data
tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis. Dalam prakteknya terdapat
sejumlah metode yang biasa digunakan untuk kepentingan
penelitian.
Untuk menghubungkan teori dan metode agar mendapatkan pendekatan yang layak dan
untuk menjelaskan proses politik dan sosial,
ada pedoman untuk
mendefinisikan pendekatan komparatif sebagai cara khas
menganalisis dan menjelaskan perkembangan sosial dan politik. Pedoman dapat dianggap
sebagai 'bendera' yang menandai proses melakukan penelitian dengan menggunakan metode
komparatif:
1. Menggambarkan
subjek inti penyelidikan komparatif. Dengan kata lain: pertanyaan apa
sebenarnya yang harus dijelaskan dan bagaimana kita mengenali kebutuhan untuk
perbandingan, yaitu: apa saja fitur sistemik penting?
2. Mengembangkan pandangan dengan konsep teoritis serta ukuran apa yang dimaksudkan (validitas internal) serta memiliki suatu pemersatu kapasitas untuk menjelaskan
proses politik dan sosial secara umum (validitas eksternal)?
3. Membahas logika metode
komparatif sebagai sarana untuk tujuan,
bukan sebagai tujuan itu sendiri. Dengan kata lain, mana instrumen cocok Penelitian
Pertanyaan yang harus dijawab terbaik dengan cara apa
jenis Desain Penelitian?
Penelitian Studi kasus
pada dasarnya mempelajari secara intensif seseorang individu atau kelompok yang
dipandang mengalami kasus tertentu. Misalnya, Penelitian politik dan sosial.
Terhadap kasus tersebut peneliti mempelajarinya secara mendalam dan dalam kurun
waktu cukup lama. Mendalam, artinya mengungkap semua variable yang dapat
menyebabkan terjadinya kasus tersebut dari berbagai aspek.
Ada dua cara untuk mendefinisikan
penelitian ini yaitu, baik pada
dasar subjek inti yang seharusnya, yang hampir selalu
didefinisikan pada tingkat politik dan sistem sosial atau melalui fitur deskriptif yang mengklaim untuk
meningkatkan pengetahuan tentang politik dan
masyarakat sebagai suatu proses.
Deskripsi ini umumnya dianggap untuk membedakan
pendekatan komparatif dari pendekatan lain dalam ilmu politik dan sosial.
Meskipun merupakan awal, tp itu belum cukup. Pendekatan komparatif harus dijabarkan dalam hal
teoritis desain dan strategi penelitian atas dasar titik
orientasi pada tujuan dari referensi, yaitu apa sebenarnya yang harus dijelaskan.
Cara untuk mencapai ini adalah untuk berdebat untuk
konsep yang lebih halus 'politik dan masyarakat' dan mengembangkan konsep 'perjalanan'
yaitu benar-benar komparatif dan
dengan demikian akan berhubungan dengan proses politik di berbagai masyarakat.
Selain itu, seperangkat aturan harus dikembangkan dalam
mengarahkan strategi penelitian,
bertujuan untuk menjelasan di dalam
deskripsi lebih atau kurang lengkap dari politik
fenomena dengan membandingkan mereka di sistem, melalui
waktu, atau lintas-nasional.
Tekanan
utama dalam studi kasus adalah mengapa individu melakukan apa yang dia lakukan
dan bagaimana tingkah lakunya dalam kondisi dan pengaruhnya terhadap
lingkungan. Untuk mengungkap persoalan kepala sekolah yang tidak disiplin
peneliti perlu mencari data berkenaan dengan pengalamannya pada masa lalu,
sekarang, lingkungan yang membentuknya, dan kaitan variabel-variabel yang
berkenaan dengan kasusnya. Data diperoleh dari berbagai sumber seperti rekan
kerjanya, guru, bahkan juga dari dirinya. Teknik memperoleh data sangat
komprehensif seperti observasi perilakunya, wawancara, analisis dokumenter,
tes, dan lain-lain bergantung kepada kasus yang dipelajari.
Setiap
data dicatat secara cermat, kemudian dikaji, dihubungkan satu sama lain, kalau
perlu dibahas dengan peneliti lain sebelum menarik kesimpulan penyebab
terjadinya kasus atau persoalan yang ditunjukkan oleh individu tersebut. Studi
kasus mengisyaratkan pada penelitian kualitatif. Kelebihan studi kasus dari
studi lainnya adalah, bahwa peneliti dapat mempelajari subjek secara mendalam
dan menyeluruh.
Namun
kelemahanya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi yang diperoleh
sifatnya subyektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan dan belum
tentu dapat digunakan untuk kasus yang sama pada individu yang lain. Dengan
kata lain, generalisasi informasi sangat terbatas penggunaannya. Studi kasus
bukan untuk menguji hipotesis, namun sebaliknya hasil studi kasus dapat
menghasilkan hipotesis yang dapat diuji melalui penelitian lebih lanjut. Banyak
teori, konsep dan prinsip dapat dihasilkan dan temuan studi kasus.
Refrensi